Pemakaiankonjungsi di bawah ini yang tepat adalah A. Pelajaran Bahasa Indonesia membosankan. Oleh karena itu, tugasnya sangatlah banyak. B. Semakin baik bahasa kita maka tinggi kepercayaan orang terhadap kita. C. Data-data sudah didapatkan tim penyelidik KPK. Selanjutnya, data tersebut akan diserahkan kepada tim penyidik KPK. D. Pemerinciandalam kalimat yang belum lengkap dipakai tanda koma di antara unsur-unsur dalam pemerincian yang kemudian diikuti oleh tanda titik. Perbaikan dari kesalahan tersebut dapat dilihat berikut ini. Fasilitas yang ada di MAN 4 Banjar adalah. kantin, lapangan, musala, aula, ruang UKS/PMR, laboratorium bahasa, laboratorium IPA, laboratorium Perhatikancontoh soal konjungsi dan jawabannya berikut ini! Dari pilihan kata hubung di bawah ini, kata hubung antarkalimat yang paling tepat adalah biarpun begitu; setelah; jikalau; tetapi; Jawaban yang tepat untuk pertanyaan di atas adalah a (biarpun begitu). Konjungsi biarpun begitu digunakan untuk menghubungkan suatu kalimat dengan kalimat sebelumnya. Pemakaiankonjungsi yang tepat adalah di awal kalimat apabila konjungsi antarkalimat dan di antara dua kalimat apabila konjungsi intrakalimat. Konjungsi adalah kata hubung yang menghubungkan dua kalimat. Ada dua macam konjungsi berdasarkan letaknya, yaitu konjungsi antarkalimat dan konjungsi intrakalimat. Penjelasan: Contoh konjungsi antarkalimat adalah . Di Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena tsunami. Dα»‹ch Vα»₯ Hα»— Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Konjungsi dalam bahasa Indonesia lebih sering dikenal dengan kata penghubung karena fungsinya yang menghubungkan dua atau lebih unsur. Konjungsi merupakan salah satu unsur yang keberadaannya sangat penting di dalam sebuah kalimat untuk memperjelas makna. Konjungsi dapat menjadi penghubung antar kata, antar kalimat, antar klausa, atau antar paragraf. Nah, untuk lebih jelasnya, simak penjelasan tentang konjungsi dalam artikel di bawah ini sampai habis! Pengertian konjungsi1. Secara umum2. Menurut para ahliCiri-ciri konjungsiContoh KalimatFungsiJenis-jenis1. Konjungsi temporala. Konjungsi temporal sederajatb. Konjungsi temporal tidak sederajat2. Konjungsi kausalitasa. Konjungsi kausalitas syaratb. Konjungsi kausalitas alasanc. Konjungsi kausalitas simpuland. Konjungsi kausalitas akibate. Konjungsi kausalitas untuk3. Konjungsi koordinatifa. Konjungsi koordinatif penambahanb. Konjungsi koordinatif pendampinganc. Konjungsi koordinatif pemilihand. Konjungsi koordinatif perlawanan4. Konjungsi subordinatifa. Subordinatif menyatakan waktub. Subordinatif menyatakan syaratc. Subordinatif menyatakan pengandaiand. Subordinatif menyatakan tujuan 1. Secara umum Konjungsi atau kata penghubung merupakan rambu-rambu bahasa yang memiliki pengaruh terhadap pembuatan sebuah kalimat atau tulisan. Peletakan konjungsi sendiri tergantung pada apa yang dihubungkan oleh si konjungsi, konjungsi akan terletak di tengah kalimat apabila digunakan sebagai penghubung antar klausa. Sedangkan jika digunakan untuk menghubungkan kalimat atau paragraf, maka konjungsi akan ada di awal kalimat setelah tanda baca yang mengakhiri kalimat awal seperti tanda seru, titik, atau koma. Hal tersebut juga berlaku jika konjungsi berfungsi untuk menghubungkan paragraf, maka kata penghubungnya berada di awal paragraf. 2. Menurut para ahli Abdul Chaer 1990140 menyatakan bahwa konjungsi merupakan kata yang digunakan untuk menghubungkan klausa dengan klausa, frasa dengan frasa kalimat dengan kalimat atau kata dengan kata. Sedangkan menurut Keraf 1991116 konjungsi merupakan kata yang menghubungkan kata-kata, bagian-bagian kalimat, atau kalimat-kalimat dalam suatu wacana. Kridalaksana 1994 102 mengatakan bahwa konjungsi merupakan suatu kategori yang berfungsi untuk memperluas satuan lainnya dalam konstruksi hipotaktis, serta selalu menghubungkan antara dua atau lebih satuan dalam konstruksi tersebut. Ciri-ciri konjungsi Konjungsi sangat mudah dikenali dalam sebuah kalimat atau tulisan karena sangat jelas baik fungsi maupun kedudukannya, jenis dan kategorinya pun sangat banyak. Meskipun begitu, di bawah ini adalah ciri-ciri utama konjungsi yang membuat kita lebih mudah mencarinya. – Memiliki subjek sama ketika menghubungkan dua unsur baik kata, klausa maupun kalimat. – Posisi konjungsi berada di belakang koma ketika menghubungkan dua kalimat. – Sedangkan ketika menghubungkan antara dua kata, maka posisinya akan berada di tengah. – Dalam hubungan subordinatif, diperbolehkan menggunakan aturan kataforis yaitu promina mendahului nomina yang diacunya, namun dalam hubungan koordinasi, hal tersebut tidak diperbolehkan. – Bagian kalimat yang dihubungkan oleh konjungsi dapat berupa kalimat majemuk, dan hal tersebut berlaku baik dalam koordinasi maupun subordinatif. – Biasanya klausa yang didahului oleh konjungsi subordinatif dan, atau, tetapi tidak dapat membentuk satu kalimat yang baik ketika klausa tersebut diletakkan di awal kalimat. – Sementara itu subordinator sebelum, sesudah, dan walaupun yang diletakkan di awal kalimat, dapat menghasilkan kalimat yang baik. Contoh Kalimat Di bawah ini adalah contoh penggunaan konjungsi atau kata hubung di dalam sebuah kalimat – Sepatu itu bagus, tetapi harganya sangat mahal – Dia menjadi yatim piatu sejak orang tuanya mengalami kecelakaan – Lucas tetap mengikuti lomba meskipun kakinya cedera – Adik tidak akan terjatuh jika mau bermain dengan hati-hati – Jumlah kematian akibat narkoba terus meningkat, oleh sebab itu kita harus menjauhi narkoba – Sesudah minum obat, ibu langsung tertidur – Andi dihukum oleh guru, karena tidak mengerjakan tugas – Saat mendaki, kita harus membawa logistik, tenda, dan obat-obatan. – Dengan demikian, berolahraga dapat meningkatkan kesehatan tubuh kita. – Kami akan bertamasya, setelah ujian akhir sekolah – Jika kamu menyukai badminton, kamu bisa bermain saat waktu senggang – Jangan makan atau minum secara berlebihan agar tidak sakit perut. Fungsi Berikut ini adalah fungsi konjungsi atau kata hubung dalam tulisan – Untuk menghubungkan kata dengan kata – Untuk menghubungkan frasa dengan frasa – Untuk menghubungkan klausa dengan klausa – Untuk menghubungkan kalimat dengan kalimat – Untuk menghubungkan paragraf dengan paragraf Jenis-jenis 1. Konjungsi temporal Konjungsi temporal merupakan suatu kata penghubung yang berfungsi untuk menghubungkan dua peristiwa yang berbeda yang mana berkaitan dengan waktu. Konjungsi temporal sendiri terbagi menjadi dua yaitu sederajat dan tidak sederajat, untuk lebih jelasnya akan penulis uraikan di bawah ini. a. Konjungsi temporal sederajat Konjungsi temporal sederajat biasanya digunakan pada kalimat majemuk setara dan tidak bisa digunakan di awal kalimat. Yang termasuk dalam konjungsi temporal sederajat adalah lalu, sebelumnya, sesudahnya, kemudian, dan selanjutnya. Contoh penggunaan cucilah tanganmu, lalu makan bersama kami. b. Konjungsi temporal tidak sederajat Konjungsi temporal tidak sederajat berfungsi untuk menggabungkan kalimat bertingkat atau tidak setara. Yang termasuk dalam konjungsi ini adalah sejak, hingga, apabila, saat, sebelum, sementara, sambil, demi, waktu, dll. Contoh penggunaan – Ayah akan pulang dari kantor, setelah matahari tenggelam – Setelah upacara, kepala sekolah menyuruh kami masuk kelas. 2. Konjungsi kausalitas Konjungsi kausalitas merupakan kata penghubung yang berfungsi untuk menjelaskan hubungan sebab akibat dalam sebuah kalimat. Konjungsi ini memiliki beberapa jenis yaitu kausalitas syarat, kausalitas alasan, kausalitas simpulan, kausalitas akibat, dan kausalitas untuk. a. Konjungsi kausalitas syarat Konjungsi kausalitas syarat menerapkan syarat untuk terjadinya suatu akibat sehingga sebab dan akibat saling disatukan. Yang termasuk dalam konjungsi ini adalah bila, jika, kalau. Contoh penggunaan kalau kamu menyukai anak kucing itu, kamu bisa membawanya. b. Konjungsi kausalitas alasan Konjungsi kausalitas jenis ini menyebutkan adanya penyebab atau alasan terjadinya sesuatu yang menimbulkan akibat, kata penghubungnya adalah karena. Contoh penggunaan Eko hampir mati tenggelam, karena ia tak bisa berenang. c. Konjungsi kausalitas simpulan Konjungsi kausalitas simpulan merupakan kata penghubung yang memuat adanya akibat dan sebab dalam sebuah kalimat. Kata hubung dalam konjungsi jenis ini adalah jadi dan dengan demikian Contoh penggunaan dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa kebersihan sangat penting bagi kesehataan. d. Konjungsi kausalitas akibat Konjungsi kausalitas akibat mengandung akibat yang terjadi dan menimbulkan sebab. Kata penghubung yang digunakan adalah oleh karena itu, maka, oleh sebab itu. Contoh penggunaan jumlah pasien yang terpapar virus corona semakin meningkat, oleh sebab itu kita harus mematuhi protokol kesehatan. e. Konjungsi kausalitas untuk Konjungsi kausalitas untuk menyebutkan bahwa sebab harus membentuk suatu akibat, kata penghubung yang digunakan adalah untuk itu dan agar. Contoh penggunaan para siswa harus menjaga kebersihan, agar lingkungan sekolah tetap terjaga kenyamanannya. 3. Konjungsi koordinatif Konjungsi koordinatif merupakan kata penghubung yang berfungsi sebagai penghubung dua unsur atau lebih yang memiliki kedudukan setara atau sama, unsur tersebut bisa berupa klausa atau kalimat. Hal yang perlu digaris bawahi adalah, kata penghubung konjungsi koordinatif selalu berada di tengah unsur yang digabungkan. Konjungsi koordinatif juga dibedakan lagi menjadi empat yaitu koordinatif penambahan, koordinatif pendampingan, koordinatif pemilihan dan koordinatif perlawanan dengan uraian sebagai berikut. a. Konjungsi koordinatif penambahan Kata penghubung jenis ini menjelaskan bahwa salah satu unsur, baik kata, klausa, atau kalimat merupakan penambahan bagi unsur lainnya. Kata penghubung yang digunakan adalah dan. Konjungsi koordinatif penambahan juga menyatakan gabungan biasa yang digunakan antara dua kata benda, dua kata sifat yang tidak bertentangan, dua klausa atau dua kata kerja. Contoh penggunaan di antara kata benda adik suka roti dan susu Contoh penggunaan di antara kata kerja aku selalu makan dan minum di rumah Contoh penggunaan di antara kata sifat yang tidak bertentangan teman sebangku saya cantik dan pintar Contoh penggunaan di antara dua klausa hari ini saya akan menghadapi ujian bahasa Indonesia dan kakak saya menghadapi ujian matematika. Kata penghubung hanya bisa menempati posisi subjek apabila digunakan untuk menggabungkan dua kata sifat yang bertentangan. Apabila digunakan untuk menggabungkan lebih dari dua kata atau klausa, kata penghubung hanya digunakan atau ditempatkan di antara dua kata atau klausa terakhir. b. Konjungsi koordinatif pendampingan Konjungsi koordinatif pendampingan menerangkan bahwa salah satu unsur, baik klausa maupun kalimat, merupakan pelengkap atau pendamping dari unsur sebelumnya. Kata penghubung yang digunakan adalah serta. Contoh sebelum berangkat sekolah, aku akan sarapan serta berpamitan pada ayah dan ibu. c. Konjungsi koordinatif pemilihan Konjungsi koordinatif pemilihan menerangkan bahwa dua unsur yang digabungkan, baik kata atau klausa bersifat pilihan atau opsional yang bisa dipilih salah satunya. Kata penghubung yang digunakan adalah atau. Konjungsi ini biasanya digunakan di antara dua kata kerja, dua kata sifat yang bertentangan, dua kata benda, dua kata sifat dengan bentuk ingkarnya, dan dua klausa pada kalimat majemuk setara. Contoh – Memakai sepatu atau sandal bagi saya sama saja di antara kata benda – Jangan memetik atau merusak tanaman itu di antara kata kerja – Baik atau buruk akhlak seseorang bisa dilihat dari kelakuannya di antara kata sifat yang berlawanan – Kita menilai orang dari jujur atau tidak jujur dia dalam bekerja di antara kata kerja atau kata sifat dengan kata ingkar – Kamu yang akan ke rumahku, atau aku yang ke rumahmu? di antara klausa dalam kalimat majemuk setara Penempatan kata penghubung ini pada penggabungan lebih dari dua unsur adalah diletakkan di antara dua unsur terakhir sama dengan kata penghubung dan. d. Konjungsi koordinatif perlawanan Konjungsi koordinatif perlawanan menerangkan bahwa dua unsur, baik kata maupun klausa yang dihubungkan saling bertentangan, dengan kata lain, konjungsi ini digunakan untuk menghubungkan dua unsur yang saling berlawanan. Kata penghubung yang digunakan adalah tetapi dan melainkan. Contoh penggunaan – Dia anak yang cerdas, tetapi pemalas di antara dua kata sifat yang bertentangan – Rumah itu rapi dan bersih, tetapi pekarangannya kotor di antara dua klausa yang kata sifatnya bertentangan namun subjeknya merujuk pada identitas yang sama – Di dalam rumah sangat panas, tetapi di taman sangat dingin di antara dua klausa yang predikatnya adalah kata sifat yang bertentangan dan merujuk pada identitas subjek yang berbeda – Ayah ingin pulang lebih cepat, tetapi tidak ada bus yang lewat di antara dua klausa yang mana klausa pertama berisi pernyataan dan klausa kedua berisi pengingkaran yang ditandai dengan kata tidak 4. Konjungsi subordinatif Konjungsi subordinatif merupakan kata penghubung yang berfungsi sebagai penghubung antara dua klausa atau lebih yang memiliki kedudukan yang berbeda, di mana salah satunya adalah anak kalimat dari kalimat induknya. Peletakan kata penghubung dalam konjungsi ini bisa di depan atau di tengah klausa yang dihubungkan. Konjungsi ini juga dibagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu yang menyatakan waktu, syarat, pengandaian dan tujuan. a. Subordinatif menyatakan waktu Sesuai dengan judulnya, konjungsi ini menerangkan terjadinya suatu peristiwa berdasarkan waktunya, apakah berurutan, bersamaan, batas akhir, atau permulaan. Kata penghubung yang digunakan diantaranya adalah – Permulaan sedari, sejak Contoh Sejak duduk di bangku SD, ia menjadi anak yang rajin – Berurutan sebelum, begitu, setelah, seusai, sesudah, sehabis Contoh Seusai makan malam, ia belajar dengan tenang – Batas akhir hingga, sampai Ayah bekerja dengan keras sampai lupa waktu – Bersamaan sambil, sewaktu, seraya, ketika, selagi, tatkala, selama, sementara Contoh dia menjaga adiknya sambil belajar untuk ujian b. Subordinatif menyatakan syarat Konjungsi subordinatif ini digunakan untuk menyatakan syarat terjadinya suatu hal. Kata penghubung yang digunakan adalah manakala, jika, bila mana, asalkan, jikalau, kalau. Contoh Adik mau meminum obatnya asalkan dibelikan mainan c. Subordinatif menyatakan pengandaian Konjungsi subordinatif ini digunakan untuk menyatakan suatu pengandaian. Kata penghubung yang digunakan adalah andai kata, andaikan, seandainya, seumpama, umpamanya, sekiranya. Contoh Dia tidak akan tenggelam seandainya mau belajar berenang. d. Subordinatif menyatakan tujuan Konjungsi subordinatif ini digunakan untuk menyatakan harapan atau tujuan. Kata penghubung yang digunakan adalah agar, supaya, biar. Contoh Aku belajar dengan rajin agar lulus ujian akhir. Nah itu tadi penjelasan tentang konjungsi atau kata hubung yang sering kita temui dalam tulisan-tulisan bahasa Indonesia. Semoga penjelasan dari kami lebih mudah dipahami oleh pembaca sekalian dan semoga bermanfaat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konjungsi merupakan suatu kata atau ungkapan yang menghubungkan berbagai frasa, klausa, dan kalimat. Konjungsi sendiri mempunyai sejumlah jenis, di mana salah satu diantara jenis-jenis konjungsi tersebut adalah konjungsi antarkalimat. Konjungsi ini merupakan kata atau ungkapan yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya. Konjungsi ini mempunyai beberapa bentuk, di mana bentuk-bentuk tersebut akan disebutkan dan diberi contohnya dalam bentuk kalimat. Adapun konjungsi antarkalimat beserta contohnya adalah sebagai berikut. 1. Dengan demikian, akibatnya Konjungsi di atas digunakan untuk menyambungkan dua kalimat yang membentuk makna konsekuensi atau akibat. Adapun contoh dari konjungsi di atas adalah sebagai berikut. Mengkonsumsi mi instan secara berlebihan bisa mengakibatkan gangguan kesehatan. Dengan demikian, mengurangi konsumsi mi instan pun wajib dilakukan. Orang tua itu selalu saja memarahi anak-anaknya. Akibatnya, anak-anaknya pun menjadi takut dan tidak suka pada mereka. 2. Sebaliknya, berbeda dengan Konjungsi ini bermakna kebalikan, dan membuat dua kalimat yang dihubungkan oleh konjungsi ini menjadi dua kalimat yang saling bertentangan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan dua contoh kalimat di bawah ini Andi sangat menyukai masakan pedas. Sebaliknya, Anita sangat membenci makanan pedas. Yola adalah anak gadis yang pendiam, berbeda dengan kakak perempuannya yang sangat hiperaktif. 3. Kemudian, selanjutnya, setelah itu Konjungsi di atas bermakna keadaan setelahnya. Adpun contoh-contoh konjungsi ini adalah sebagai berikut Hari ini, Andi akan mengikuti les piano. Setelah itu, dia akan mampir ke rumah temannya untuk mengerjakan tugas sekolah bersama-sama. Sebelum dimasak, telur harus dicuci dulu dengan air bersih. Kemudian, telur baru bisa dimasak. Pertama-tama, siapkan alat dan bahan untuk memasak. Selanjutnya, alat dan bahan itu dicuci dengan air bersih agar lebih higienis saat digunakan untuk memasak. 4. Sebenarnya, sesungguhnya, bahwasanya Konjungsi di atas bermakna atau menerangkan sesuatu yang sebenarnya, baik itu benda maupun peristiwa. Adapun contoh-contoh dari konjungsi ini adalah sebagai berikut Dari luar, dia memang tampak tidak acuh. Tapi, sebenarnya dia adalah orang yang sangat peduliakan lingkungan sekitarnya. Aku hanya ingin memberitahumu, bahwa sesungguhnya berita yang kau dengar itu adalah berita palsu. Kami selaku penyelenggara dengan ini menyatakan, bahwasanya acara seminar yang mestinya diadakan hari ini, diundur menjadi esok hari. 5. Malahan, bahkan, tak hanya itu Kebalikan dari konjungsi sebelumnya, konjungsi ini justru mempunyai makna keadaan sebelumnya. Adapun contoh konjungsi ini adalah sebagai berikut Kabar burung tersebut tak hanya menyebar di kampung ini. Malahan, kampung sebelah pun sudah tahu tentang kabar burung tersebut. Tak hanya penonton umum saja, bahkan Presiden Jokowi pun turut hadir menyaksikan pertandingan timnas hari ini. Ani berhasil menamatkan jenjang S1-nya selama 3,5 tahun. Tak hanya itu, dia juga mendapat IPK 3,75 dan dinobatkan sebagai lulusan terbaik di universitas. 6. Akan tetapi, sayangnya, namun Konjungsi di atas bermakna mempertentangkan keadaan sebelumnya. Misalnya Sebetulnya, kami ingin berkemah ke perbukitan. Akan tetapi, hal itu tidak jadi dilakukan karena cuaca yang akhir-akhir ini tidak mendukung. Tim futsal sekolah kami sudah bermain semaksimal mungkin. Sayangnya, keberuntungan sedang tidak tidak berpihak kepada kami. Upacara bendera seyogyanya dilaksanakan pada pagi ini. Namun, hal itu tidak terlaksana karena hujan deras yang mengguyur sepanjang pagi ini. 7. Biarpun begitu, meskipun demikian, walaupun demikian Konjungsi ini mempunyai makna kesedian. Adapun contoh konjungsi ini adalah sebagai berikut Perkuliahan kali ini hanya diikuti oleh 5 mahasiswa saja. Biarpun begitu, Pak Sofyan selaku dosen pengampu tetap melaksanakan kegiatan perkuliahan. Hujan deras membasahi lapangan saat pertandingan kedua tim berlangsung. Meskipun demikian, kedua tim sama-sama sepakat untuk tetap melanjutkan pertandingan. Randi tidak dapat berkuliah tahun ini karena masalah biaya. Walaupun demikian, niatnya untuk dapat berkuliah masih dia simpan di dalam hati. Demikianlah pemaparan terkait konjungsi antarkalimat beserta contohnya. Jika pembaca ingin melihat contoh konjungsi antar kalimat serta pembahasan seputar konjungsi lainnya, pembaca bisa membuka artikel buatlah contoh konjungsi antarkalimat, kalimat konjungsi subordinatif dan contohnya, konjungsi korelatif, sebutkan macam-macam konjungsi subordinatif, serta berikan contoh kalimat konjungsi perbandingan. Terima kasih. ciri, jenis, kata, makna, pengertian, penggunaan, penulisan ← Previous Next β†’ Menurut KBBI, konjungsi adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat. Konjungsi antar kalimat adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat yang lain. Biasanya konjungsi tersebut dipakai untuk menunjukkan adanya perbedaan arti atau perbedaan makna. Konjungsi ini biasanya terletak di awal kalimat berikutnya. Namun, konjungsi juga bisa diletakkan setelah tanda titik, setelah tanda tanya, atau setelah tanda seru. Pemakaian konjungsi yang tepat yaitu pada kalimat "Data-data sudah didapatkan tim penyelidik KPK. Selanjutnya, data tersebut akan diserahkan kepada tim penyidik KPK". Pada kalimat tersebut penggunakan konjungsi selanjutnya tepat karena digunakan untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat yang lain. Konjungsi selanjutnya berfungsi untuk menunjukkan makna keadaan sesudahnya. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D.

pemakaian konjungsi di bawah ini yang tepat adalah